Cari Blog Ini

Minggu, 12 Desember 2010

Monyet yang tak bisa memanjat

Monyet pandai manjat pohon itu biasa. Monyet tidak bisa memanjat…itu tidak biasa. Koq bisa gitu? Mari simak kisah selengkapnya.


Di suatu hutan yang lebat, tinggal ratusan ekor monyet. Monyet-monyet itu bergelantungan, bermain dengan gembiranya. Namun di bawah pohon ada pemandangan yang berbeda. Seekor monyet tidak ikutan bergelantungan seperti teman-temannya, tapi hanya berjalan mondar-mandir di tanah.

“Hei teman, mengapa kamu berjalan mondar-mandir di tanah? Ayo ikut ” , tegur temannya.
“Emmm..sebenarnya aku mau…Tapi….”
“Tapi kenapa…?”
“Tapi…Emmm…Aku…Aku tidak bisa memanjat”
“Apa? Monyet koq tidak bisa manjat? Dasar monyet aneh”
Ia pun ditertawakan monyet-monyet yang berada di sekitar situ.

Sebenarnya bukannya tidak bisa, tapi tidak berani. Dulu, monyet ini adalah monyet yang sangat berbakat. Ia pernah memenangkan lomba manjat pohon beberapa kali. Namun suatu hari, karena kurang hati-hati, ia terjatuh dari atas pohon. Seiring berjalannya waktu, luka fisiknya sembuh, namun ia tidak berani memanjat lagi. Sejak itu ia berprinsip: “Jangan memanjat tinggi-tinggi, bila jatuh sakit”

Musim semi tiba. Berbagai pohon di hutan itu mulai berbuah. Para monyet berpesta buah di atas pohon. Sementara monyet yang tidak berani memanjat hanya bisa meneteskan air liur. Akhirnya ia hanya makan sisa-sisa buah bekas gigitan monyet-monyet lain yang jatuh ke bawah.

Moral Cerita:
Banyak orang berprinsip “Jangan bermimpi yang tinggi, bila jatuh nanti sakit”. Pertanyaannya, “Bagaimana bisa mencapai sesuatu yang besar , jika bermimpi (memiliki impian) saja tidak berani? “ . Bila berani bermimpi yang tinggi, berarti sudah siap jatuh. Lagipula kita bermimpi bukan untuk jatuh…itu pesimis namanya. Kita bermimpi dan menjaga mimpi kita tetap hidup untuk memotivasi diri kita untuk melakukan action / tindakan nyata untuk mewujudkannya. Kalaupun jatuh, ya langsung bangun lagi…setuju? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar