Cari Blog Ini

Rabu, 26 Agustus 2009

global warming

Warning! Global Warning!

Nur Rachmawati Lubis / 26-Aug-2009

3g

Global Warming, sebuah istilah yang popularitasnya semakin menanjak dari hari ke hari. Terlebih setelah diadakannya United Nations Climate Change Conference di Bali pada akhir tahun 2007 lalu, Indonesiapun menjadi sorotan dunia karena berhasil menyelenggarakan perhelatan akbar yang membahas isu universal tersebut. Sebagai warga negara Indonesia, seberapa besar pengetahuan Anda tentang global warming? Tahukah Anda mengenai berbagai dampak negatif dari global warming? Tahukah Anda bahwa tingkat ketinggian air laut terus meningkat, dataran gurun pasir semakin meluas, dan semakin banyak area pertanian/pekebunan/perikanan yang rusak karena memanasnya iklim bumi?

Beberapa hal di atas merupakan sebagian kecil saja dari fakta-fakta yang telah terkuak seputar global warming. Meskipun demikian, kebanyakan dampak negatif yang telah umum diketahui hanya membahas dampak-dampak yang kaitannya dengan biosfer atau alam lingkungan kita yang semakin teracam kelestariannya. Sebenarnya ada dampak lain dari global warming yang luput dari perhatian dunia. Banyak penelitian menunjukkan bahwa global warming juga memiliki dampak sosial-psikologis dimana global warming ternyata berkorelasi positif dengan tingkat kekerasan yang terjadi di dunia.

APA BUKTINYA?

4aSelama sepuluh tahun terakhir, penelitian dalam bidang studi Psikologi Lingkungan telah membuktikan bahwa hanya dengan berada di sebuah ruangan yang panas membuat orang lebih mudah menjadi marah dibanding ketika ia berada di ruangan dengan suhu nyaman. Seiring dengan semakin intensnya emosi marah, muncul pemikiran-pemikiran untuk berperilaku agresif atau merusak. Penelitian lain juga membuktikan bahwa temperatur yang panas bisa meningkatkan intensi seseorang untuk melukai orang lain, apalagi jika selama dalam temperatur panas itu ada pihak yang memprovokasi.

4bSuhu udara yang panas dan tidak nyaman merupakan faktor yang secara langsung dapat meningkatkan perilaku agresif, termasuk perilaku kekerasan yang mengarah pada tindakan kejahatan. Sebagian besar tindakan tersebut muncul dari pikiran-pikiran agresif dan emosi marah yang kuat, kemudian orang mulai berselisih, berdebat, berkelahi, dan bahkan terkadang membunuh. Oleh karena itu, faktor apapun yang berpengaruh terhadap agresivitas akan cenderung meningkatkan tindak kekerasan.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa tingkat kriminalitas memiliki hubungan positif dengan perbedaan suhu yang ada di suatu daerah. Daerah-daerah yang lebih panas cenderung memiliki tingkat tindak kejahatan berupa perilaku kekerasan yang lebih tinggi dibanding daerah lain yang lebih dingin. Yang menarik, tingkat kejahatan lain (yang bukan kekerasan, misalnya pencurian) cenderung tidak ikut meningkat seiring dengan semakin panasnya suatu daerah.

4cAda juga penelitian yang menghasilkan fakta bahwa pada hari, bulan, dan musim yang lebih panas terjadi tindak kriminalitas yang lebih tinggi daripada biasanya. Terbukti juga bahwa dalam satu tahun, tindak penyerangan dan pembunuhan lebih sering terjadi di hari-hari yang lebih panas. Fakta ini bahkan tetap terbukti ketika hasil penelitian disterilkan dari faktor-faktor lain yang bisa menyebabkan kekerasan seperti tingkat kemiskinan, pengangguran, dan lain-lain.

HANYA PENELITIAN, APA PENGARUHNYA?

4dPenelitian-penelitian di atas sangat relevan dengan pembahasn global warming karena data-data tersebut memberi ilustrasi seberapa besar tingkat pertumbuhan tindak kekerasan akan terjadi jika global warming tidak dihentikan. Sejak tahun 1950 – 1995, setiap tahunnya di Amerika Serikat telah terjadi 215 penyerangan dan pembunuhan per 100.000 orang. Menilik memanasnya iklim dunia (global warming) yang terjadi pada periode tersebut, ternyata untuk setiap 1 derajat Fahrenheit suhu yang naik di atas normal, maka tingkat pembunuhan dan penyerangan naik sebanyak 368% setiap tahun. Jika hasil penelitian itu diterapkan di Indonesia, dengan populasi penduduk sebanyak 218.868.791 (data sensus tahun 2005), maka secara kasar akan ada 8.100 penyerangan dan pembunuhan lagi yang terjadi di tahun-tahun mendatang. Ini baru angka kekerasan yang akan terjadi ketika suhu udara meningkat hanya 1 derajat Fahrenheit. Jika naik sebanyak 3 Fahrenheit saja, maka bisa diramalkan sebanyak 24.300 tindak kekerasan akan terjadi. Bisa hitung sendiri banyaknya kejahatan yang akan terjadi jika kenaikan suhu mencapai berkali-kali lipatnya.

4eAncaman ini bukan bualan belaka. Para ahli iklim dunia telah mengumumkan rentang kenaikan suhu udara yang akan dialami bumi ini. Selama abad ini saja, suhu bumi diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebanyak 2 - 11,5 derajat Fahrenheit. Bayangkan saja, sepanas apa bumi tempat anak-cucu kita hidup nanti? Bayangkan ketidaknyamanan mereka. Bayangkan intensitas emosi marah yang harus mereka alami setiap hari. Bayangkan bahwa anak-cucu kita mungkin saja menjadi korban salah satu dari sekian banyaknya tindak kekerasan di tahun-tahun mendatang. Bayangan yang mengerikan bukan?
4f
Oleh sebab itu, mulailah beraksi sekarang. Karena bumi ini adalah titipan anak-cucu yang dipercayakan kepada kita, bukan warisan yang akan kita serahkan kepada mereka ketika kita sudah tidak bisa mengurusnya. Adalah tanggung jawab kita untuk menjaga bumi ini tetap nyaman dan produktif untuk ditinggali anak-cucu kelak. Cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai global warming, apa yang menyebabkannya, apa yang bisa Anda lakukan untuk menghentikannya? Persis seperti ungkapan Bapak Presiden kita, Susilo Bambang Yudhoyono, yang penuh semangat : TOGETHER WE CAN! (BERSAMA-SAMA KITA PASTI BISA!).

Nah, Anda bisa bertindak sekarang juga, mulai dengan melihat situs-situs berikut ini:

4ghttp://en.wikipedia.org/wiki/Global_warming
http://www.globalwarming.org/
http://www.climatehotmap.org/
http://www.globalissues.org/EnvIssues/GlobalWarming.asp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar