Cari Blog Ini

Minggu, 17 Juli 2011

Berjalan Dalam Roh

Mari kita lihat dalam Kejadian 37-39. Suatu tanda tanya besar, mengapa Kejadian 38 diselipkan di antara Kejadian 37 dan 39.

Karena Kejadian 37 menceritakan bagaimana saudara-saudara Yusuf menjualnya kepada orang Midian, dan bagaimana akhirnya Yusuf dijual kepada Potifar, pegawai Firaun Mesir.

Tetapi Kejadian 38 diawali dengan kisah tentang Yehuda.

Kejadian 38:15-18 Di sini kita melihat tindakan kedagingan Yehuda, dia tidak bisa mengendalikan diri.

Kejadian 39:1 Kisah dilanjutkan dengan Yusuf menjadi budak di Mesir.

Mengapa Kejadian 38 disisipkan antara Kejadian 37 dan 39? Bukankah lebih masuk akal kalau menghubungkan Kejadian 37 dengan Kejadian 39, karena kisahnya sama, tentang Yusuf?

Saya percaya sang penulis menempatkan Kejadian 38 untuk menunjukkan perbandingan antara dua orang saudara : Yusuf dan Yehuda.

Kisah ini menunjukkan kepada kita perbedaan serta perbandingan dua orang saudara.

Waktu kita berjalan bersama Tuhan, kita akan selalu menghadapi situasi dan keadaan ini. Saudara hraus memilih antara “dipimpin Roh” atau “dipimpin kedagingan”.

Efesus 4:1 Kata “hidupmu” dalam KJV = walk. Paulus mengatakan bahwa kehidupan Kristen kita adalah suatu perjalanan!

Selama kita melakukan perjalanan sepanjang jalan ini, kita perlu berhati-hati dengan pilihan yang kita ambil.

Ambil keputusan berdasarkan motif serta pimpinan rohani, jangan berdasarkan keinginan daging.

Efesus 4:17 Paulus mengatakan bahwa kita tidak boleh hidup seperti orang tidak percaya hidup.

Ayat 18-24 Banyak orang ingin mengenakan manusia baru tanpa lebih dahulu menanggalkan manusia lama.Tapi hal ini tidak mungkin.

Paulus menunjukkan tiga jalan yang perlu kita “jalani” (Efs. 5):

1. Berjalan dalam Kasih (Efesus 5:1-7).

2. Berjalan dalam Terang (Efesus 5:8-14).

3. Berjalan dalam Hikmat (Efesus 5:15-21).

Sebelum akhirnya dia sampai ke Efesus 5:22 & Efesus 5:33

Setelah Paulus menyelesaikan urusan bagaimana suami istri harusnya berlaku, dia kemudian melanjutkan dengan hubungan orang tua dan anak (Efesus 6:1-4)

Kemudian Paulus melanjutkan hubungan antara Boss dan pekerja (Efesus 5:5-9).

Saudara bisa lihat, ada suatu urutan yang tepat bagaimana seharusnya perilaku kita sebagai orang Kristen. Dengan kata lain, bagaimana berjalan dalam kehidupan yang sepadan dengan panggilan kita!

Prioritas dalam urutan ini:

1. Kehidupan rohani kita (Efesus 4:1-5:21)

2. Kehidupan pernikahan kita (Efesus 5:22-33)

3. Anak-anak kita (Efesus 6:1-4)

4. Pekerjaan kita (Efesus 6:5-9)

Dari Kejadian 37-39, kita melihat kisah dua orang bersaudara dan konsekuensi atau berkat sebagai hasil pilihan yang mereka buat.

Itu sebabnya mari kita memeriksa diri kita, dan kalau kita telah menyimpang dari jalan yang telah ditetapkan, marilah kita kembali. Kalau prioritas kita tidak tepat dan perspektif kita, marilah kita kembali.

Marilah kita membuat pilihan yang benar; marilah berjalan dalam Roh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar